Dakwaan |
Kesatu
------ Bahwa terdakwa Edi Ihsan Saputra dan terdakwa Delta Artama bersama - sama dengan saksi Muhammad Nasir (penuntutan berkas terpisah) pada hari Sabtu tanggal 01 Juni 2024, sekira pukul 20.00 Wita atau setidak-tidaknya pada waktu lain ditahun 2024, bertempat di Dusun Prewo Desa Montong Terep Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah, atau setidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Praya yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, telah Percobaan atau Permufakatan Jahat untuk tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :
- Bermula pada hari Sabtu tanggal 01 Juni 2024 sekitar pukul 20.00 Wita terdakwa Edi Ihsan Saputra dan Terdakwa Delta Artama dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario warna putih Nomor Polisi DR 4495 UA datang menuju rumah saksi Muhammad Nasir yang beralamat di Dusun Prewo Desa Montong Terep Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah, sesampainya dirumah saksi Muhammad Nasir kemudian terdakwa Delta Artama mengajak terdakwa Edi Ihsan Saputra untuk membeli Narkotika Golongan I jenis shabu selanjutnya terdakwa Delta Artama dan terdakwa Edi Ihsan Saputra mengeluarkan uang masing – masing sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk diserahkan kepada saksi Muhammad Nasir sehingga saksi Muhammad Nasir menerima uang sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sambil menyuruh saksi Muhammad Nasir untuk membeli Narkotika Golongan I jenis shabu kemudian saksi Muhammad Nasir pergi dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario warna putih Nomor Polisi DR 4495 UA milik terdakwa Edi Ihsan Saputra menuju ke Desa Beleke ke tempat saudara Antok alias Amaq Agil (DPO) sedangkan terdakwa Delta Artama dan terdakwa Edi Ihsan Saputra menunggu dirumah saksi Muhammad Nasir;
- Setelah sampai di rumah saudara Antok Alias Amaq Agil (DPO), saksi Muhammad Nasir menyerahkan uang sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada saudara Antok Alias Amaq Agil (DPO) dan saudara Antok Alias Amaq Agil (DPO) memberikan 1 (satu) bungkus Narkotika Golongan I jenis shabu kepada saksi Muhammad Nasir selanjutnya saksi Muhammad Nasir kembali pulang kerumahnya namun di tengah perjalanan saksi Muhammad Nasir dihadang oleh saksi Sujarman selaku anggota BKD (Badan Keamanan Desa) beserta anggota BKD lainnya yang sedang bertugas menjaga di wilayah Desa Prako, karena saksi Sujarman merasa curiga dengan gelagat saksi Muhammad Nasir kemudian saksi Sujarman menghubungi anggota kepolisian sambil mengamankan saksi Muhammad Nasir;
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 01 Juni 2024 sekira pukul 21.00 Wita saksi Feri Nova Pratama dan saksi Lalu Army Fhinartha yang merupakan anggota petugas Kepolisian Resort Lombok Tengah mendapatkan informasi dari anggota BKD (Badan Keamanan Desa) di Desa Prako telah mengamankan saksi Muhammad Nasir selanjutnya saksi Feri Nova Pratama dan saksi Lalu Army Fhinartha datang ke Dusun Pemantek Desa Prako Kecamatan Janarpia Kabupaten Lombok Tengah untuk melakukan penangkapan kepada saksi Muhammad Nasir dilanjutkan dengan penggeledahan badan yang disaksikan juga oleh saksi Sujarman dengan hasil ditemukan barang bukti 1 (satu) bungkus plastik klip transparan berisikan kristal bening Narkotika Golongan I jenis shabu dan 1 (satu) unit handphone nokia warna putih ditemukan di dalam tas pinggang warnah merah milik saksi Muhammad Nasir serta 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario warna putih Nomor Polisi DR 4495 UA milik terdakwa Edi Ihsan Saputra, selanjutnya saksi Lalu Army Fhinartha dan saksi Feri Nova Pratama mengintrogasi saksi Muhammad Nasir dan saksi Muhammad Nasir menjawab jika saksi Muhammad Nasir disuruh oleh terdakwa Edi Ihsan Saputra dan terdakwa Delta Artama untuk membeli 1 (satu) bungkus plastik klip transparan berisikan kristal bening Narkotika Golongan I jenis shabu dengan harga sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah);
- Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 01 Juni 2024 sekira pukul 22.30 Wita saksi Muhammad Nasir bersama – sama dengan saksi Lalu Army Fhinarta dan saksi Feri Nova Pratama pergi menuju kerumah saksi Muhammad Nasir yang beralamat di Dusun Prewo Desa Montong Terep Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah selanjutnya saksi Lalu Army Fhinarta dan saksi Feri Nova Pratama melakukan penangkapan kepada terdakwa Edi Ihsan Saputra dan terdakwa Delta Artama dilanjutkan penggeledahan badan dan penggeledahan sekitar disaksikan juga oleh saksi Muhammad Nasir dan saksi Sujarman ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah dompet warna coklat di celana terdakwa Edi Ihsan Saputra, 1 (satu) buah kaca, 1 (satu) buah gunting dan 1 (satu) buah korek api gas ditemukan di dalam kamar rumah saksi Muhammad Nasir, kemudian terdakwa Edi Ihsan Saputra, terdakwa Delta Artama dan saksi Muhammad Nasir beserta barang bukti diamankan oleh Petugas Kepolisian Resort Lombok Tengah untuk diperiksa lebih lanjut.
- Bahwa terdakwa Edi Ihsan Saputra dan terdakwa Delta Artama untuk menjual, membeli, menerima dan menjadi perantara dalam jual beli Narkotika golongan I berupa shabu tersebut tidak disertai ijin dari Menteri Kesehatan atau setidak – tidaknya dari pejabat yang berwenang
- Bahwa berdasarkan hasil penimbangan barang bukti dari Kantor Pegadaian Cabang Praya Nomor: 3340/11941.06/2024 tanggal 02 Juni 2024 ditandatangani oleh Gunaji Agus Wibowo, dengan hasil penimbangan 1 (satu) bungkus plastik klip transparan berisikan kristal bening berisikan Narkotika Golongan I jenis shabu didapat berat bersih (netto) seberat 0,27 (nol koma dua puluh tujuh) disisihkan 0,06 (nol koma nol enam) gram digunakan untuk kepentingan uji Laboratorium di BPOM dan sisa berat bersih (netto) seberat 0,21 (nol koma dua puluh satu) gram digunakan untuk kepentingan barang bukti dipersidangan.
- Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Laboratorium Obat dan Napza Nomor : LHU.117.K.05.16.24.0367 tanggal 04 Juni 2024 yang dilakukan oleh Balai Besar POM Mataram yang ditandatangani Ketua Tim Pengujian atas nama I Putu Ngurah Apri Susilawan, S.Si., M.Si. menyatakan bahwa sampel barang bukti berupa kristal putih transparan positif mengandung METAMFETAMIN yang termasuk Narkotika Golongan I.
------ Perbuatan terdakwa Edi Ihsan Saputra dan terdakwa Delta Artama sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 Ayat (1) Jo. Pasal 132 Ayat (1) Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. ------------------------------------------------------------------------------------------
Atau
Kedua
------ Bahwa terdakwa Edi Ihsan Saputra dan terdakwa Delta Artama bersama – sama dengan saksi Muhammad Nasir (Penuntutan Berkas Terpisah) pada hari Sabtu tanggal 01 Juni 2024, sekira pukul 21.00 Wita atau setidak-tidaknya pada waktu lain ditahun 2024, bertempat di Dusun Pemantek Desa Prako Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah, atau setidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Praya yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, telah Percobaan atau Permufakatan Jahat untuk tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman,. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 01 Juni 2024 sekira pukul 21.00 Wita saksi Feri Nova Pratama dan saksi Lalu Army Fhinartha yang merupakan anggota petugas Kepolisian Resort Lombok Tengah mendapatkan informasi dari anggota BKD (Badan Keamanan Desa) di Desa Prako telah mengamankan terdakwa selanjutnya saksi Fer Nova Pratama dan saksi Lalu Army Fhinartha datang ke Dusun Pemantek Desa Prako Kecamatan Janarpia Kabupaten Lombok Tengah untuk melakukan penangkapan kepada saksi Muhammad Nasir dilanjutkan dengan penggeledahan badan yang disaksikan juga oleh saksi Sujarman dengan hasil ditemukan barang bukti 1 (satu) bungkus plastik klip transparan berisikan kristal bening Narkotika Golongan I jenis shabu dan 1 (satu) unit handphone nokia warna putih ditemukan di dalam tas pinggang warnah merah milik saksi Muhammad Nasir serta 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario warna putih Nomor Polisi DR 4495 UA milik terdakwa Edi Ihsan Saputra, selanjutnya saksi Lalu Army Fhinartha dan saksi Feri Nova Pratama mengintrogasi saksi Muhammad Nasir dan saksi Muhammad Nasir menjawab jika saksi Muhammad Nasir disuruh oleh terdakwa Edi Ihsan Saputra dan terdakwa Delta Artama untuk membeli 1 (satu) bungkus plastik klip transparan berisikan kristal bening Narkotika Golongan I jenis shabu dengan harga sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) dengan cara pada hari Sabtu tanggal 01 Juni 2024 sekitar pukul 20.00 Wita terdakwa Edi Ihsan Saputra dan Terdakwa Delta Artama dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario warna putih Nomor Polisi DR 4495 UA datang menuju rumah saksi Muhammad Nasir yang beralamat di Dusun Prewo Desa Montong Terep Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah, sesampainya dirumah saksi Muhammad Nasir kemudian terdakwa Delta Artama mengajak terdakwa Edi Ihsan Saputra untuk membeli Narkotika Golongan I jenis shabu selanjutnya terdakwa Delta Artama dan terdakwa Edi Ihsan Saputra mengeluarkan uang masing – masing sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk diserahkan kepada saksi Muhammad Nasir sehingga saksi Muhammad Nasir menerima uang sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sambil menyuruh saksi Muhammad Nasir untuk membeli Narkotika Golongan I jenis shabu kemudian saksi Muhammad Nasir pergi dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario warna putih Nomor Polisi DR 4495 UA milik terdakwa Edi Ihsan Saputra menuju ke Desa Beleke ke tempat saudara Antok alias Amaq Agil (DPO) sedangkan terdakwa Delta Artama dan terdakwa Edi Ihsan Saputra menunggu dirumah saksi Muhammad Nasir;
- Setelah sampai di rumah saudara Antok Alias Amaq Agil (DPO), saksi Muhammad Nasir menyerahkan uang sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada saudara Antok Alias Amaq Agil (DPO) dan saudara Antok Alias Amaq Agil (DPO) memberikan 1 (satu) bungkus Narkotika Golongan I jenis shabu kepada saksi Muhammad Nasir selanjutnya saksi Muhammad Nasir kembali pulang kerumahnya namun di tengah perjalanan saksi Muhammad Nasir dihadang oleh saksi Sujarman selaku anggota BKD (Badan Keamanan Desa) beserta anggota BKD lainnya yang sedang bertugas menjaga di wilayah Desa Prako, karena saksi Sujarman merasa curiga dengan gelagat saksi Muhammad Nasir kemudian saksi Sujarman menghubungi anggota kepolisian sambil mengamankan saksi Muhammad Nasir.
- Bahwa terdakwa Edi Ihsan Saputra dan terdakwa Delta Artama untuk mengusai, menyimpan dan memiliki narkotika golongan I berupa shabu tersebut tidak disertai ijin dari Menteri Kesehatan atau setidak – tidaknya dari pejabat yang berwenang.
- Bahwa berdasarkan hasil penimbangan barang bukti dari Kantor Pegadaian Cabang Praya Nomor: 3340/11941.06/2024 tanggal 02 Juni 2024 ditandatangani oleh Gunaji Agus Wibowo, dengan hasil penimbangan 1 (satu) bungkus plastik klip transparan berisikan kristal bening berisikan Narkotika Golongan I jenis shabu didapat berat bersih (netto) seberat 0,27 (nol koma dua puluh tujuh) disisihkan 0,06 (nol koma nol enam) gram digunakan untuk kepentingan uji Laboratorium di BPOM dan sisa berat bersih (netto) seberat 0,21 (nol koma dua puluh satu) gram digunakan untuk kepentingan barang bukti dipersidangan.
- Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Laboratorium Obat dan Napza Nomor : LHU.117.K.05.16.24.0367 tanggal 04 Juni 2024 yang dilakukan oleh Balai Besar POM Mataram yang ditandatangani Ketua Tim Pengujian atas nama I Putu Ngurah Apri Susilawan, S.Si., M.Si. menyatakan bahwa sampel barang bukti berupa kristal putih transparan positif mengandung METAMFETAMIN yang termasuk Narkotika Golongan I.
------ Perbuatan terdakwa Edi Ihsan Saputra dan terdakwa Delta Artama sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 Ayat (1) Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. ------------------------------------------------------------- |